Tren #KaburAjaDulu: Ekspresi Keinginan Anak Muda untuk Merantau Mencari Hidup Lebih Layak

Jakarta, 16 Mei 2025 – Tagar #KaburAjaDulu tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ribuan anak muda Indonesia menggunakan tagar ini untuk mengekspresikan keinginan mereka meninggalkan Indonesia sementara atau permanen demi mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

Tren ini muncul sebagai bentuk keresahan kolektif terhadap berbagai kondisi dalam negeri—mulai dari stagnasi ekonomi, politik yang tidak berpihak pada rakyat muda, hingga krisis lingkungan dan sulitnya akses terhadap pekerjaan layak. Melalui unggahan-unggahan di X (dulu Twitter), TikTok, hingga Instagram, banyak warganet membagikan alasan personal mereka untuk “kabur dulu”, mulai dari burnout, gaji tidak sebanding, hingga keinginan untuk merasakan hidup yang lebih tenang di negara lain.

“Capek hidup di Jakarta, macet, mahal, kerja rodi gaji UMR. Mending #KaburAjaDulu ke Vietnam atau Thailand, hidup lebih murah,” tulis salah satu pengguna X yang mendapat ribuan retweet.

Di sisi lain, banyak pula yang menanggapi tren ini dengan serius. Para sosiolog dan pengamat generasi muda menilai bahwa tagar ini bukan sekadar lelucon internet, tetapi cermin keresahan yang nyata. Menurut Dr. Rahma Irawan, sosiolog dari Universitas Indonesia, tren ini menandakan ketimpangan harapan antara generasi muda dan kenyataan sosial-ekonomi yang mereka hadapi.

“Ini adalah bentuk digital dari apa yang dulu dikenal sebagai brain drain atau pelarian sumber daya manusia. Bedanya, ini muncul dari keputusasaan dan kejenuhan yang dibagikan secara kolektif dan viral,” ujar Dr. Rahma.

Meski demikian, ada juga yang mengkritik tren ini sebagai bentuk “lari dari kenyataan” dan tidak solutif. Sebagian mengimbau agar anak muda justru memperkuat peran mereka dalam membangun bangsa ketimbang menyerah dan memilih keluar.

Menariknya, tren ini juga dimanfaatkan oleh penyedia jasa pendidikan dan imigrasi. Beberapa agen kuliah di luar negeri dan program visa kerja mulai mempromosikan layanan mereka menggunakan tagar tersebut, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh tren digital terhadap dinamika sosial-ekonomi saat ini.

Apakah #KaburAjaDulu hanya sebatas tren sesaat, atau sinyal nyata bahwa generasi muda sedang mencari pintu keluar dari kemelut domestik? Waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti, suara-suara ini perlu didengar lebih dalam, bukan hanya oleh pemerintah, tapi juga seluruh elemen bangsa.

  • Related Posts

    Tangisan Ibu Gajah: Duka Mendalam di Tengah Jalan Raya Perak

    BK Newstar.com –Perak, Malaysia 16 Mei 2025 Sebuah momen pilu menggetarkan media sosial dan hati jutaan orang. Seekor ibu gajah liar terekam menangisi anaknya yang tertabrak truk di kawasan Belum-Temenggor,…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *